Arsip untuk Januari, 2009

CARA MENGHADAPI SETRES

Posted in Uncategorized on 31 Januari 2009 by mahastari

Pertama-tama, anda harus belajar mengenali stres:

Gejala-gejala stres mencakup mental, sosial dan fisik. Hal-hal ini meliputi kelelahan, kehilangan atau meningkatnya napsu makan, sakit kepala, sering menangis, sulit tidur dan tidur berlebihan. Melepaskan diri dari alkohol, narkoba, atau perilaku kompulsif lainnya sering merupakan indikasi-indikasi dari gelaja stres. Perasaan was-was, frustrasi, atau kelesuan dapat muncul bersamaan dengan stres. 

Jika anda merasa stres mengaruhi pelajaran anda,
langkah pertama adalah mencari bantuan melalui pusat koseling di sekolah anda.

Manajemen stres adalah kemampuan untuk mengendalikan diri ketika situasi, orang-orang, dan kejadian-kejadian yang ada memeberi tuntutan yang berlebihan. Apa yang dapat anda lakukan untuk mengatur stres anda? Strategi-strategi apa yang ada? Baca lebih lanjut

BELAJAR EFEKTIF

Posted in Uncategorized on 31 Januari 2009 by mahastari

Langkah-langkah belajar efektif adalah mengetahui

  • diri sendiri
  • kemampuan belajar anda
  • proces yang berhasil anda gunakan, dan dibutuhkan
  • minat, dan pengetahuan atas mata pelajaran anda inginkan

Anda mungkin belajar fisika dengan mudah tetapi tidak bisa belajar tenis, atau sebaliknya. Belajar apapun, adalah proces untuk mencapai tahap-tahap tertentu.

Empat langkah untuk belajar.
Mulai dengan cetak halaman ini dan jawab pertanyan-pertanyaannya. Lalu rencanakan strategi anda dari jawaban-jawabanmu, dan dengan “Pedoman Belajar” yang lain

caRa unTUK MENGHADAPI UAN

Posted in Uncategorized on 31 Januari 2009 by mahastari

     IEEEEEEEHH UJIAN NASIONAL? KATA ITU selalu menghantui kita semua yang sudah kelas 3 apalagi yang sudah sma?smk.  kita berusaha untuk dapatkan yang terbaek, tidak membuat orang tua kita kecewakan.    

Nah dari situlah blo9 ini membuat tips yang mungkin dapat membantu dalam menjalani detik=detik uNAS (KAYAK MAU PERANG JA). CARAnya seperti berikut ini:

  1. kamu harus dapat membagi waktu

disni kamu harus pandai-pandai membagi waktu antara belajar, membantu orang tua,bermain. tapi mesti inget bahwa belajar adalah tugas utama pokok. Tapi kadang- ada orang tua yang memaksa anaknya untuk membantunya, itu kalo orang tuanya katrok abis. tapi juga ada orang tua yang mengerti tentang kebutuhan anaknya. makanya jika punya orang tua seperti itu kita harus bersyukur.

        2. buat jadwal belajar yang efektif

seperti pulang sekolah belajar matematika, malam belajar bahasa inggris, mau tidur belajar bahas indonesia. tetapi harus rutin yaa

          3. jangan buang-buang waktu

seperti tak usah berpergiaan jika hal itu tidaki bermanfaat.

           4. rajin sembahyang minta yang DIATAS

Bahwa hidup ini adalah miliknya, jadi kita harus berserah diri setelah berusaha

 

sayuRAn

Posted in Uncategorized on 15 Januari 2009 by mahastari

Bawang Bombai
(Onion (Ingg.), Allium cepa (Latin)) Famili: Alliaceae

Asal:

  • Daerah Asia, mungkin dari Palestina atau India.

Deskripsi:

  • Tanaman herba biennial yang dibudidayakan sebagai tanaman annual kecuali untuk produksi benih.

Suhu:

  • 13 – 24 °C

Budidaya:

  • Perbanyakan bisa melalui benih (disemai 6 – 10 minggu sebelum transplant) atau dengan umbi

  • Hasil yang lebih besar didapatkan dari pupuk N yang berasal dari ammonium sulfat dibandingkan dari sumber lain, namun jangan terlalu tinggi karena akan meracuni tanaman

Panen:

  • Bila daun terlihat layu. Namun di daerah tropik seringkali daun masih segar  sehingga panen dilakukan dengan keadaan daun yang masih segar

Bawang Merah
(Shallot (Ingg.), A. cepa var. aggregatum/A. ascaloricum (Latin))  Famili: Alliaceae

Asal:

  • Daerah Asia Barat. Dibudidayakan di Mesir 3500 SM.

Bagian yang dikonsumsi:

  • Umbi dan terkadang juga daunnya

Deskripsi:

  • Tanaman perennial dan jarang menghasilkan biji.

Suhu:

  • 25 – 32 °C

Budidaya:

  • Perbanyakan melalui umbi (karena tanaman dari benih tidak sama dengan tanaman induk)

  • Membutuhkan pupuk dengan kandungan N, P dan K tinggi

  • Penanaman dilakukan pada bedengan yang ditinggikan (sistem surjan)

  • Ujung umbi dipotong 1/3-nya untuk mempercepat tumbuh tunas

  • Meskipun tidak menyukai hujan, bawang merah membutuhkan banyak air.  Penyiraman dilakukan setiap hari pagi dan sore hari mulai saat tanam hingga satu minggu sebelum panen.

Panen:

  • Bila daun terlihat menguning

Bawang Putih
(Garlic (Ingg.), A. sativum (Latin)) Famili: Alliaceae

Asal:

  • Daerah Eropa Selatan. Tidak disukai oleh bangsa Romawi karena aromanya yang menyengat namun diberikan sebagai makanan kepada para pekerja dan tentara. Digunakan di Inggris awal abad 16.

Bagian yang dikonsumsi:

  • Umbi

Deskripsi:

  • Tanaman monokotil dengan daun pipih dan padat tidak seperti daun bawang merah/bombai yang berbentuk tabung.

Suhu:

  • Membutuhkan suhu rendah (dataran tinggi), namun sekarang banyak ditanam di dataran rendah.

Budidaya:

  • Tanah yang asam dikapur hingga pH-nya 6.5-7.5

  • Penanaman melalui siung bawang putih bagian luar (sebaiknya yang telah disimpan selama beberapa bulan dengan suhu 5 o C untuk merangsang pengumbian)

  • Sumber pupuk N sebaiknya juga yang mengandung S untuk menambah aroma

Panen:

  • Bila daun sudah terlihat layu (90-120 hari)

Bawang Bakung/Semprong
(Japanese Bunching Onion/ Welsh Onion (Ingg.), A. fistulossum (Latin)) Famili: Alliaceae

Asal:

Tanaman ini telah ditanam sejak berabad-abad yang lalu di Cina dan Jepang

Deskripsi:

Tanaman perennial yang dibudidayakan secara annual atau biennial.  Tanaman tidak menghasilkan umbi. Daun berbentuk bulat panjang, berlubang seperti pipa

Bagian yang dikonsumsi:

  • Daun

Suhu:

  • 18 – 25 °C

Budidaya:

  • Perbanyakan melalui benih atau pemisahan tanaman.

  • Pemutihan batang dilakukan dengan menimbun tanah ke batang secara bertahap.

Bawang Prei
(Leek (Ingg.), A. porrum (Latin)) Famili: Alliaceae

Asal:

  • Daerah Mediterania dan telah dibudidayakan sejak jaman prasejarah. Tanaman ini telah dikenal oleh bangsa Yunani kuno dan Roma.

Deskripsi:

  • Tanaman biennial dengan pelepah daun yang panjang dan pipih/tidak berlubang.  Tanaman tidak menghasilkan umbi.

Suhu:

  • 11 – 23 °C

Bagian yang dikonsumsi:

  • Batang dan daun

Budidaya:

  • Perbanyakan melalui benih yang disemaikan terlebih dulu baru ditransplant ke lapang

  • Batang diblansir dengan cara tanaman ditanam agak dalam dan ditimbun secara bertahap dengan tanah (penimbunan jangan terlalu awal karena akan membuat tanaman muda busuk)

Bawang Kucai
(Chive (Ingg.), A. schoenoprasum (Latin)) Famili: Alliaceae

Asal:

  • Eropa

Deskripsi:

  • Tanaman perennial, daunnya kecil-kecil, panjang dan pipih serta berwarna hijau tua.  Tumbuh mengelompok membentuk rumpun dan umbi kecil

Bagian yang dikonsumsi:

  • Daun

Budidaya:

  • Perbanyakan dapat melalui biji atau pemisahan rumpun tanaman

  • Sebaiknya tanaman dibongkar dan ditanam kembali setelah 2-3 tahun agar pertumbuhannya lebih baik

Panen:

  • Potong daun dengan pisau (pemotongan daun akan merangsang pertumbuhan baru)

Bayam
(Chinese spinach (Ingg.), Amaranthus tricolor (Latin)) Famili: Amaranthaceae

Asal:

  • Daerah Amerika Tropis. Dalam perkembangannya dari Amerika Latin, bayam dipromosikan sebagai tanaman pangan sumber protein terutama bagi negara-negara berkembang.

Deskripsi:

  • Tanaman annual. Batang utama tegak dengan beberapa cabang lateral membentuk semak dalam pertumbuhannya. Beberapa jenis bayam memiliki cabang lateral lebih pendek. Tinggi tanaman dapat mencapai 150 cm. Batang terutama hijau muda atau kemerahan. Daunnya sederhana dengan tulang daun yang jelas berkisar dari warna hijau muda, hijau sampai kemerahan.  A. tricolor termasuk jenis varietas bayam cabut.  Varietas lainnya adalah A. dubius yang termasuk bayam petik dengan daun lebar berwarna hijau tua atau kemerah-merahan dengan masa vegetatif yang lebih lama daripada bayam cabut serta A. cruentus yang dapat dijadikan bayam cabut maupun bayam petik dengan daun lebar dan berwarna hiaju keabuan, namun lebih cocok tumbuh di dataran tinggi.

Kandungan Gizi:

  • Vitamin A, BI, B2 dan C serta unsur Ca, Fe, dan P.

Budidaya:

  • Penanaman melalui benih yang ditebar langsung (bisa dengan alur atau tebar merata)

  • Setelah tanaman cukup besar dilakukan panen yang sekaligus merupakan penjarangan tanaman (3-4 MST) pada bayam cabut dan 1-1.5 BST pada bayam petik dengan interval waktu pemetikan seminngu sekali.

Bit
(Beet (Ingg.), Beta vulgaris L.) Famili: Chenopodiaceae

Asal:

  • Diduga berasal dari eropa dan dibudidayakan oleh bangsa Yunani. Bit merah dikembangkan kemudian oleh Bangsa Romawi. Bit hasil pemuliaan pertama dicatat di Jerman tahun 1558 dan di Inggris tahun 1576. Budidaya bit untuk produksi gula dimulai di Silesia tahun 1801 ditunjang oleh Perang Napoleon ketika Inggris memblokade Perancis dan memotong jalur suplai gula dari India Barat.

Budidaya:

  • Memerlukan cahaya penuh.

  • Tanah berdrainase baik.

  • Jarak tanam 15 – 30 cm.

  • Satu cluster benih bisa lebih dari satu benih sehingga perlu dilakukan penjarangan jika ditanam langsung. Pada benih monojam hanya terdiri dari satu benih sehingga tidak perlu dijarangkan.

  • Rendam benih di air hangat 1,5 hari sebelum tanam.

Brokoli
(Broccoli (Ingg.), B. oleraceae var. italica (Latin)) Famili: Brassicae

Asal:

  • Tiba di Itali dari Kreta, Cyprus/ Mediterania pada abad ke-17

Bagian yang dikonsumsi:

  • Bunga dan tangkainya (warna bunga hijau ungu/putih)

Suhu:

  • 16 °C

Budidaya:

  • Tanah berdrainase baik dengan kadar N agak rendah

  • Penyemaian hingga siap tanam: 1-1,5 bulan

Panen:

  • 2-3 BST (dilakukan pada saat bunga belum membuka dan masih kompak)

Buncis
(Bean (Ingg.), Phaseolus vulgaris (Latin)) Famili: Leguminosae

Asal:

  • Berasal dari Amerika Tengah (Mexico Selatan, Guatemala dan Honduras). Biji yang ditemukan di gua Cuitarrero, Peru menunjukkan tahun 6000 SM dan dari gua di lembah Tehuacan di Mexico Tengah menunjukkan tahun 4000 SM. Buncis dibawa ke Eropa pada awal abad 16 dan ditanam di Inggris oleh Gerard sebelum 1597. Mula-mula varietas yang ditanam adalah tipe merambat, buncis tipe semak baru ditanam pada awal abad 18.

Deskripsi:

  • Tanaman annual merambat. Terdapat dua tipe seperti kapri, yaitu tipe merambat dan semak/perdu.

Bagian yang dikonsumsi:

  • Polong yang masih muda

Suhu:

  • 16 – 30 °C

Budidaya:

  • Dapat tumbuh pada berbagai tipe tanah, namun untuk pembentukan nodul akar yang baik diperlukan tanah ringan dengan drainase dan aerasi yang baik

  • Benih ditanam langsung (dianjurkan yang telah diberi fungisida/seed treatment)

  • Tanaman merambat diberik ajir (bisa ditanam setelah jagung untuk tempat merambat)

  • Pengairan yang cukup

Panen:

  • 1,5 – 2,5 BST (polong masih renyah)

pertanian

Posted in Uncategorized on 15 Januari 2009 by mahastari

Terong
(Eggplant (Ingg.), Solanum melongena (Latin))

Asal:

  • Terong liar ditemukan di India yang memiliki rasa buah pahit. Dari India, terong meyebar ke Cina pada abad 5 SM dan dibawa oleh pedangang ke Spanyol dan Afrika.

Deskripsi:

  • Tanaman terong merupakan tanaman annual di daerah temperate dan perennial di daerah tropik (tergantung pada cara budidaya). Daunnya sederhana, tebal, 15-25 cm panjangnya dan bagian bawah permukaan daun berbulu. Buah berbentuk oval atau lonjong. Pertumbuhan indeterminate. Warna kulit buah ungu kehitaman, putih atau hijau. Daging buah putih dan kulit buah berubah menjadi kuning ketika buah matang. Satu buah terung berisi sekitar 2.500 biji tergantung pada jenisnya. Buah terung tanpa biji biasanya mempunyai tekstur keras dan kurang disenangi oleh konsumen.

Suhu:

  • 22-30 °C

Budidaya:

  • Tanah berdrainase baik

  • Cahaya matahari penuh

  • Semai – transplant: 3 minggu

  • Pewiwilan (pembuangan tunas samping yang tumbuh pada ketiak daun)

Panen:

  • 2-3 BST (kulit buah terlihat mengkilat)

Tomat
(Tomato (Ingg.), Lycopersicon esculentum(Latin)) Famili: Solanaceae

Asal:

  • Tomat berasal dari Amerika Selatan. Pada awalnya tomat dicurigai sebagai buah yang beracun dan baru pada awal abad 20 tomat menjadi populer dan menjadi salah-satu sayuran penting dunia.

Deskripsi:

  • Tanaman perdu yang hidup annual di daerah temperate dan perennial berumur pendek di daerah tropik. Dapat bersifat determinate, yaitu menyemak (pertumbuhan pucuk tanaman diakhiri dengan munculnya bunga), atau dapat pula bersifat indeterminate, yaitu tumbuh memanjang terus-menerus dengan batang yang agak menjalar (pertumbuhan pucuk tanaman bersifat vegetatif/tidak diakhiri dengan munculnya bunga). Tinggi tanaman bisa mencapai 2 m. Warna bunga kuning dengan warna buah merah atau kuning. Jumlah tandan yang dibentuk sekitar 5 tandan (di lapang), atau dapat mencapai 5-10 tandan bila ditanam di rumah kaca/plastik dengan sistem hidroponik, bahkan di daerah Ugahari (temperate) dengan cara ini dapat diperoleh 20 tandan. Satu tandan dapat mencapai berat 500 – 1000 gr.

Varietas :

  • Intan (indeterminate)

Suhu:

  • 21-24 °C

Budidaya:

  • Tanah dengan drainase baik

  • Relatif tahan asam

  • Semai – transplant (3 minggu)

  • Tanaman perlu diberi ajir/diikat tali agar tidak roboh

  • Tunas samping pada tanaman indeterminate dibuang/diwiwil.

  • Untuk membantu penyerbukan, bunga yang telah mekar di ketuk perlahan menjelang siang hari (di tempat yang jarang/tidak terdapat serangga).

  • Kekurangan air dan Ca selama perkembangan buah menyebabkan “blosom end root”, busuk pada ujung buah tomat.

Panen:

  • 2 –3 BST